UINSAIZU.AC.ID- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto sukses menyelenggarakan Kuliah Umum (Stadium General) di Kampus 2 Purbalingga.
Kuliah umum yang diselenggarakan Kemendikbudristek DEMA UIN Saizu itu mengangkat tema “Epistemologi Politik Mahasiswa: Menjadi Agen Perubahan, Mikrokosmos Sistem Negara, atau Reproduksi Pola Lama."
Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dan organisasi, dengan menghadirkan dua pemantik pemikiran tajam yakni Bayu Suta Wardianto dan Ahmad Sabiq sebagai narasumber utama.
Ketua Pelaksana, Ramadhan Azkiya Salim, menyampaikan kuliah umum ini menjadi ruang alternatif mahasiswa untuk mengekspresikan gagasan dan refleksi kritis atas dinamika politik kampus yang kerap kali tak terbaca secara utuh.
“Kami ingin menghadirkan ruang ekspresi dan refleksi yang sehat, terbuka, serta strategis bagi mahasiswa dalam menyikapi situasi politik kampus dan nasional," ungkapnya.
Bukan Sekadar Kuliah Umum, Tapi Forum Dialektika
Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan penyampaian materi satu arah, tetapi juga membuka ruang diskusi reflektif, menjadikannya forum intelektual yang mempertemukan idealisme dengan realitas praksis mahasiswa.
Dalam pemaparannya, Bayu Suta Wardianto menekankan pentingnya landasan ideologis dalam setiap bentuk perubahan yang diperjuangkan mahasiswa.
“Perubahan tidak bisa terjadi tanpa sebab yang kuat. Maka, Romantika, Dinamika, Dialektika (RODINDA) harus menjadi fondasi sebelum mahasiswa berbicara soal revolusi sosial," tegasnya.
Sementara itu, Ahmad Sabiq dengan kritis menyoroti fenomena politik kampus masa kini yang dinilainya telah mengalami pergeseran nilai.
“Kritik terhadap negara kehilangan makna saat mahasiswa justru mengadopsi sistem politik mikro yang penuh intrik seperti partai politik. Perebutan jabatan organisasi kampus kini sarat dengan kooptasi dan oligarki gaya elit," sindir Sabiq.
DEMA UIN Saizu Dorong Mahasiswa Lestarikan Budaya Kritik Sehat
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membangkitkan kembali semangat kritis mahasiswa yang belakangan dianggap meredup.
Melalui forum ini, DEMA UIN Saizu menegaskan pentingnya dialog dan tindak lanjut konkret sebagai bentuk tanggung jawab moral mahasiswa dalam kehidupan sosial-politik.
“Harapannya mahasiswa tidak hanya paham secara teori, tapi juga menyadari peran aktifnya dalam perubahan, mulai dari diri sendiri dan lingkungan kampus," pungkas panitia.
Dengan muatan kritis, reflektif, dan strategis, kuliah umum ini menjadi ajang penguatan kapasitas intelektual mahasiswa.
Ini juga menjadi titik tolak kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga marwah gerakan mahasiswa yang bebas dari kooptasi dan reproduksi kekuasaan lama. (AR)
UIN Saizu Maju, UIN Saizu Unggul!!!
#uinsaizumaju #uinsaizuunggul #uinsaizupurwokerto