Keren, Mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto Lakukan KKN Kolaboratif di Papua
Purwokerto– Mahasiswa UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto akan mengikuti KKN Kolaboratif Moderasi Beragama di Provinsi Papua selama 45 hari. Mereka yang berjumlah 5 mahasiswa akan bergabung dengan lebih dari 300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi tanah air. Acara pelepasan keberangkatan dipimpin langsung oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN SAIZU Purwokerto (Sabtu/16).
Dr. H. Ansori, M.Ag. dalam sambutannya menekankan mahasiswanya untuk bisa mengembangkan sikap terbuka dan moderat sehingga bisa menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak secara baik.
“Membuka diri menjadi titik masuk untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Kemampuan ini saat ini sangat dibutuhkan di samping kompetensi akademik dan profesionalitas yang sudah mahasiswa kuasai,” jelasnya.
KKN Kolaboratif Moderasi Beragama merupakan program nasional yang diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama untuk mengakomodasi kebutuhan 54 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia melaksanakan kegiatan pengabdian secara massif. Dalam perkembangannya, KKN kolaboratif ini diikuti bukan hanya dari PTKIN, tetapi terbuka bagi Perguruan Tinggi lain baik negeri maupun swasta. Tahun 2022, diselenggarakan di provinsi Papua dengan tema utama ‘Moderasi beragama’.
Kepala Pusat Pengabdian LPPM UIN SAIZU Purwokerto, Mawi Khusni Albar, M.Pd.I menjelaskan KKN Kolaboratif Moderasi Beragama ini menjadi momentum sekaligus kesempatan untuk mengakselerasi pencapaian pembelajaran mahasiswa dalam bidang penelitian dan pengabdian dengan cara yang lebih variatif.
“Mahasiswa difasilitasi untuk menemukan pengalaman di luar zona nyamannya sehingga bisa memicu munculnya inisiatif dan kreativitas yang lebih progresif. Situasinya akan sangat berbeda apabila mahasiswa melaksanakan pengabdian di wilayah yang selama ini sudah menjadi lingkungan sehari-hari,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mawi Khusni Albar atau lebih sering dipangil Albert menjelaskan kemampuan adaptif sangat dituntut dimiliki oleh setiap mahasiswa peserta KKN Kolaboratif ini agar kompetensi yang dimilikinya dapat dimanifestasikan dalam karya-karya nyata pengabdian. Papua dengan segala karakteristik khas yang dimiliki membutuhkan pendekatan spesifik untuk mengeksplorasi dan mendayagunakannya dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakatnya.
“Keterlibatan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia menegaskan bahwa Papua adalah bagian tak terpisahkan dari NKRI,” tegas Albert.
5 peserta KKN Kolaboratif Moderasi Beragama dari UIN SAIZU adalah A. Kafa Masykuro dan Neswara Alda Arifa (Fak. Syari’ah), Sonia Camelia Zahro dan Wiwit Mentari (FTIK), dan M. Bintang F (FUAH). Kelima mahasiswa ini selain didampingi langsung Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga diasistensi oleh pendamping lokal di lokasi. DPL dan sekaligus Kepala Pusat Penelitian LP2M, Ahmad Muttaqin menegaskan bahwa substansi KKN ini adalah meningkatkan produktivitas dan merawat kemajemukan nusantara. Purwokerto dengan visi integrasi keilmuan dan pengembangan budaya lokal memiliki kepentingan untuk menunjukkan kontribusinya bagi pengembangan budaya dan kemanusiaan.
“Mahasiswa peserta KKN menjadi duta bagi UIN SAIZU dan visi keilmuan-kebudayaan yang dikembangkan. Untuk itu, kepeloporan harus menjadi sikap yang terus dikedepoankan,” tegas Ahmad Muttaqin.
Segenap sivitas akademika UIN SAIZU memberikan dukungan dan harapan peserta KKN Kolaboratif Moderasi beragama di Papua mencapai kesuksesan, keselamatan, dan dapat berkontribusi maksimal. LPPM diharapkan dapat memberikan dukungan dan fasilitasi terbaik sehingga bisa menjadi model yang bisa dikembangkan dalam program-program pengabdian selanjutnya. (Humas-2022)