
IAIN PURWOKERTO MENYAMBUT ERA DISRUPSI DAN AKREDITASI A
IAIN Purwokerto sebagai perguruan tinggi bernapaskan Islam sedang bersemangat menyambut era disrupsi, sebuah era yang penuh kecepatan teknologi dan informasi, pergerakan keilmuan dunia, dan pola pikir dan pola sikap eksponensial. Oleh karena itu, IAIN Purwokerto sudah memancangkan visi untuk meraih nilai akreditas institusi A pada tahun 2018 ini.
Pada hari Selasa, 13/3/2018, pimpinan dan para pejabat yang berwenang mulai dari rektor, para wakil rektor, ketua LPM, ketua LPPM, ketua SPI, KPAPM, KPPSM, ketua unit TIPD, dan ketua perpustakaan, melakukan rapat koordinasi mempersiapkan akreditasi institusi dengan nilai A tersebut, serta bagaimana IAIN Purwokerto berperan serta dalam perkembangan kontemporer, khususnya di era disrupsi ini. Lebih dari itu, tidak hanya menjadi bagian “yang diam” dalam era disrupsi, IAIN Purwokerto sedang menjalin koneksi dengan semua pihak untuk mewujudkan akreditasi institusi dengan nilai A, dan melantamkan dirinya sebagai salah satu perguruan tinggi yang siap menjadi penyangga peradaban atau buffer of civilization.
Konstruksi dasar era disrupsi adalah membawa “hari esok” (The Future) ke hari ini. IAIN Purwokerto dengan semangat dan target mendapatkan nilai akreditasi institusi A menunjukkan kesiapan untuk membawa The Future ke hari ini. IAIN Purwokerto sedang menyiapkan “diri” dan sumber daya yang ada di dalamnya untuk menjadi bagian dari dunia global, untuk menghasilkan akademisi, ilmuwan, dan profesional visioner dengan basis utama Islam sebagai tata nilai dan acuan norma. Hal ini pun sejalan dengan tagline IAIN Purwokerto: Unggul, Islami, dan Berkeadaban.
Dalam rapat koordinasi di atas, semua pihak dari pimpinan, karyawan, dan mahasiswa menyatakan kesiapannya meraih akreditasi instiusi A, dan siap pula berpartisipasi dalam era disrupsi, baik pada ranah pemahaman dan internalisasi nilai-nilai agama, pendidikan, penelitian, teknologi, aktualisasi pengetahuan dan isu kontemporer lain. Para pimpinan di IAIN Purwokerto pun sedang memetakan problematika dan tantangan masa depan, untuk dibawa “ke hari ini” dan kemudian dicari solusinya untuk diselesaikan. Sebuah langkah visiner, dan tentu saja disruptif.
Menyapa, menyambut, dan menapaki masa depan, memang sulit karena serba tidak bisa diprediksi, tidak pasti, tidak jelas, dan belum terbentuk. It’s unclear. Harus diakui pula bahwa ada perguruan tinggi yang belum siap dengan pergerakan era disrupsi ini, apalagi di dalamnya banyak letupan-letupan tak terduga, yang menyebabkan banyak pihak mengalami “kekagetan”.
Realitas tersebut yang ingin diubah oleh IAIN Purwokerto. Maka dari sekarang IAIN Purwokerto sudah mengajak kepada semua sivitas akademika untuk “menerapkan” disuptive mindset. Melalui disruptive mindset ini, IAIN Purwokerto siap menyapa dan menyambut era disrupsi. Spirit ini kian menemukan sublimasinya dengan target akreditasi institusi dengan nilai A pada tahun 2018 ini.
IAIN Purwokerto memosisikan “dirinya” sebagai perguruan tinggi yang memilih siap menyambut era disrupsi dengan kualitas “A” pada semua ranah akademik yang menyokongnya: penelitian dan publikasi; pengajaran, dan profesionalisme; dan pengabdian kepada masyarakat. (Asef Umar Fakhruddin).
Pada hari Selasa, 13/3/2018, pimpinan dan para pejabat yang berwenang mulai dari rektor, para wakil rektor, ketua LPM, ketua LPPM, ketua SPI, KPAPM, KPPSM, ketua unit TIPD, dan ketua perpustakaan, melakukan rapat koordinasi mempersiapkan akreditasi institusi dengan nilai A tersebut, serta bagaimana IAIN Purwokerto berperan serta dalam perkembangan kontemporer, khususnya di era disrupsi ini. Lebih dari itu, tidak hanya menjadi bagian “yang diam” dalam era disrupsi, IAIN Purwokerto sedang menjalin koneksi dengan semua pihak untuk mewujudkan akreditasi institusi dengan nilai A, dan melantamkan dirinya sebagai salah satu perguruan tinggi yang siap menjadi penyangga peradaban atau buffer of civilization.
Konstruksi dasar era disrupsi adalah membawa “hari esok” (The Future) ke hari ini. IAIN Purwokerto dengan semangat dan target mendapatkan nilai akreditasi institusi A menunjukkan kesiapan untuk membawa The Future ke hari ini. IAIN Purwokerto sedang menyiapkan “diri” dan sumber daya yang ada di dalamnya untuk menjadi bagian dari dunia global, untuk menghasilkan akademisi, ilmuwan, dan profesional visioner dengan basis utama Islam sebagai tata nilai dan acuan norma. Hal ini pun sejalan dengan tagline IAIN Purwokerto: Unggul, Islami, dan Berkeadaban.
Dalam rapat koordinasi di atas, semua pihak dari pimpinan, karyawan, dan mahasiswa menyatakan kesiapannya meraih akreditasi instiusi A, dan siap pula berpartisipasi dalam era disrupsi, baik pada ranah pemahaman dan internalisasi nilai-nilai agama, pendidikan, penelitian, teknologi, aktualisasi pengetahuan dan isu kontemporer lain. Para pimpinan di IAIN Purwokerto pun sedang memetakan problematika dan tantangan masa depan, untuk dibawa “ke hari ini” dan kemudian dicari solusinya untuk diselesaikan. Sebuah langkah visiner, dan tentu saja disruptif.
Menyapa, menyambut, dan menapaki masa depan, memang sulit karena serba tidak bisa diprediksi, tidak pasti, tidak jelas, dan belum terbentuk. It’s unclear. Harus diakui pula bahwa ada perguruan tinggi yang belum siap dengan pergerakan era disrupsi ini, apalagi di dalamnya banyak letupan-letupan tak terduga, yang menyebabkan banyak pihak mengalami “kekagetan”.
Realitas tersebut yang ingin diubah oleh IAIN Purwokerto. Maka dari sekarang IAIN Purwokerto sudah mengajak kepada semua sivitas akademika untuk “menerapkan” disuptive mindset. Melalui disruptive mindset ini, IAIN Purwokerto siap menyapa dan menyambut era disrupsi. Spirit ini kian menemukan sublimasinya dengan target akreditasi institusi dengan nilai A pada tahun 2018 ini.
IAIN Purwokerto memosisikan “dirinya” sebagai perguruan tinggi yang memilih siap menyambut era disrupsi dengan kualitas “A” pada semua ranah akademik yang menyokongnya: penelitian dan publikasi; pengajaran, dan profesionalisme; dan pengabdian kepada masyarakat. (Asef Umar Fakhruddin).