BKI UIN SAIZU Menjadi Bagian dalam Simposium Mahasiswa Konseling Internasional
Purwokerto— Prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI) Universitas Islam negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto mengikuti Simposium Konseling antar bangsa yang melibatkan 2 Universitas dari Malaysia, Universiti Malaysia Sabah (UMS) dan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) dan 2 universitas nasional yaitu UIN SAIZU dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kegiatan yang diikuti 250 peserta ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi Google Meet dari jam 09.00-15.00 WIB, (27/10/2021).
Simposium ini dilaksanakan untuk bertukar pengetahuan dan ajang berbagi wawasan tentang konseling untuk mahasiswa khususnya dari 4 Perguruan Tinggi di atas.
Narasumber dalam symposium ini adalah Prof. Madya Dr. Puteri Hayati Megat Ahmad Ahli lembaga Kounseling Malaysia, dan Dr. Muhammad Sophian Senior Lecturer, Fakulti Sains Kognitif badan Pembangunan Manusia UMS.
Keynote speaker dalam acara ini adalah Dato’ Dr. Abdul Halim bin Hussin, Presiden Persatuan Kaunseling Malaysia (PERKAMA) yang menyampaikan tentang pemerkasaan Konselor Pelatih.
“Bahwa sebagai mahasiswa harus selalu berlatih sebagai konselor pelatih yang tujuannya menciptakan konselor profesional yang selalu siap dan trampil dalam membantu permasalahan klien dengan baik karena konseling sangat diperlukan diberbagai bidang kehidupan,” ujarnya.
Prof. Madya Dr. Puteri Hayati Megat Ahmad menyampaikan tentang The next step in becoming a professional counselor.
“Pengakuan sebagai konselor profesional harus mempunyai kompetensi dibidang konseling dan mempunyai wawasan serta pengalaman melakukan konseling serta harus siap dengan berbagai masalah dari klien,” jelas Madya.
Dr. Muhammad Sophian menyampaikan tentang Pengenalan SMART (Sembagi Arutala Team) yaitu hubungan persaudaraan internasional dalam ruang lingkup ilmu konseling dan psikologi. Materi kedua yaitu networking antara Konselor Pelatih, bahwa Smart didirikan dan diprakarsai oleh Fakultas Dakwah UIN SAIZU Purwokerto dalam rangka untuk memfasilitasi untuk saling belajar konseling antar perguruan tinggi yang awalnya Malaysia dan Indonesia yang memiliki fokus pada konseling, khususnya bagi prodi BKI dan BK.
SMART juga menjadi ajang sharing tentang tema-tema konseling yang disampaikan oleh perwakilan masing-masing Perguruan Tinggi yang rutin diadakan 2 bulan sekali dan host kegiatan dilakukan secara bergilir antar Perguruan Tinggi yang mengikuti kegiatan SMART. SMART juga untuk membekali pengetahuan konseling bagi mahasiswa atau konselor pelatih.
Setelah penyampaian dari narasumber dilakukan presentasi dari perwakilan dari 4 Perguruan Tinggi tentang kajian KES (pelaksanaan dan pengalaman konseling serta solusi dalam setiap problemnya).
Nur Azizah, S.Sos. M.Si., kaprodi BKI UIN SAIZU berpesan bahwa mahasiswa diharapkan mampu untuk aktif dalam mengikuti kegiatan (khususnya kegiatan internasional) yang terkait dengan konseling.
“Mahasiswa diharapkan mampu untuk aktif dalam mengikuti kegiatan (khususnya kegiatan internasional) yang terkait dengan konseling untuk meningkatkan ilmu dan wawasan baru tentang perkembangan konseling sehingga bisa diterapkan di Prodi BKI maupun dalam pelaksanaan konseling di Kampus,” ungkapnya.
“Begitu juga mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi maupun networking sehingga bisa melakukan kolaborasi kegiatan maupun untuk mendapatkan pengalaman tentang program konseling baik dalam kegiatan akademik (Tri Darma Perguruan Tinggi) maupun non akademik,” pungkasnya.
(Tim Media 2021)